Desa Thekelan tidak hanya dikenal oleh masyarakat setempat saja.
Masyarakat luar Jawa Tengah pun juga tertarik berkunjung ke Thekelan.
Tidak hanya berkunjung, bahkan masyarakat tersebut biasanya bermalam yang dirangkai dalam kegiatan live in.
Beberapa di antaranya seperti Universitas Kristen Satya Wacana, Pondok Al Isyrat dari Tenggaran, Unika, SD BPK Penabur Jakarta, Pondok Imambuori di Solo, Perwakilan dari gereja, dll. 

Salah satu kesenian dari Desa Thekelan yaitu Tari Prajurit. Anak-anak dilatih dari kecil agar dapat menguasai tari ini. Tari prajurit juga menjadi kebanggan masyarakat Thekelan. Berkat tari ini, desa Thekelan mendapat prestasi juara 1 se-kabupaten secara berturut-turut. dan menjadi duta seni kabupaten semarang dan mewakili kabupaten semarang untuk pentas di anjungan jawa tengah taman mini indonesia indah
Adapun kesenian lainnya yang juga dijaga kelestariannya adalah kuda lumping, warukan, jaranan, kobro.

Dalam bidang kemasyarakatan, masyarakat Thekelan memiliki toleransi agama yang tinggi dan gotong royong yang kuat. Saat agama lain membutuhkan bantuan baik tenaga maupun materiil, semua warga turut andil bahu membahu.
Terdapat empat agama di desa Thekelan yaitu Islam, Kristen, Katolik dan Buddha.
Desa Thekelan memiliki berbagai organisasi seperti  lembaga perancang pelaksana pembangunan dusun (LPPPD), Karang Taruna, Tim Sar Komppas (Rescue), PKK, kelompok tani, kelompok ternak, dll.

Struktur organisasi LPPPD meliputi Pelindung, Ketua, Sekertaris, Bendahara, Pokja Karang Taruna, Pemerintahan Dusun, Pokja PKK, Pokja Pembangunan, Keamanan, Sosial, Pendidikan dan Kesehatan, dll.

 Struktur organisasi PKK terdiri dari pelindung yakni Kepala Dusun Thekelan, Penasehat yakni Ketua RW, dan disertai Ketua, Sekertaris, Bendahara, Pokja Posyandu dan Pokja Sembako.

Dan adapun struktur organisasi pemuda Ngudi luhur yang meliputi Penasehat, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi: Humas & Sosial, Pengembangan, Inventaris dan Pembantu Umum. 

Desa Thekelan merupakan salah satu jalur pendakian ke Gunung Merbabu. Banyak pendaki gunung Merbabu yang memilih jalur Thekelan untuk dapat sampai ke tempat tujuan.
Desa Thekelan juga memiliki jalur sepeda gunung yang berada disebelah timur Desa Thekelan dan sangat ramai dikunjungi saat weekend.

Wisata camping ground dan gardu pandang juga sayang untuk dilewatkan.

Salah satu tempat wisata yang wajib anda kunjungi adalah Air Terjun Abadi.

Air terjun abadi ini dapat dilihat saat musim penghujan. Saat musim kemarau, tidak ada air yang mengalir dari atas. Meskipun begitu, air terjun ini tetap indah untuk dinikmati pemandangannya.

Tiket masuknya sendiri terbilang sangat murah yakni Rp 5.000/orang (tanpa asuransi) dan Rp 15.000/orang (dengan tanggungan asuransi). Di sepanjang jalan menuju air terjun ini kita juga akan disuguhkan dengan pemandangan yang sayang untuk anda lewatkan.

Desa Thekelan memiliki potensi alam yang besar.
Tanahnya yang berada di kaki gunung Merbabu menyebabkan tanah di daerah Tekhelan dapat ditumbuhi sayur-sayuran dengan subur.
Adapun beberapa komoditas yang tumbuh subur dan menjadi salah satu produk unggulan desa Tekhelan, yaitu wortel, kol dan cabai.
Pada musim kemarau, tembakau dapat tumbuh subur di desa Tekhelan.
Selain komoditas di atas, susu sapi murni juga menjadi salah satu produk unggulan.

 

Selain memiliki produk unggulan, desa Tekhelan pun menawarkan pemandangan yang menyejukkan mata dan hati siapa saja yang melihat :)
Tunggu apa lagi? Ayo ke Thekelan !

Desa Thekelan terdiri dari lima buah RT.
Adapun pembagian peta dibedakan menjadi lima warna yang mewakili masing-masing RT.
Warna kuning menunjukkan RT 01.
Warna merah jambu menunjukkan RT 02.
Warna hijau menunjukkan RT03
Warna jingga menunjukkan RT04
Warna biru muda menunjukkan RT05
Dan juga terdapat fasilitas publik seperti Vihara, Gereja, TK, SD,  dll yang ditunjukkan dengan warna biru tua dan jalan raya Thekelan di tunjukan dengan garis warna merah.

 

 

Desa Thekelan berlokasi di kelurahan batur, kecamatan getasan kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia yang terletak dibawah kaki gunung Merbabu. Sejarah Desa Thekelan diawali dengan adanya sepasang suami istri yang bernama Kyai Thekel dan Nyai Thekel, yang menginjakkan kaki di desa Thekelan. Keduanya merupakan seorang pengembara.
Desa Thekelan sempat berpindah-pindah tempat, salah satunya adalah di Thikilan.